1.
Faktor yang berpengaruh dalam
pelaksanaan pekerjaan pemindahan tanah mekanis adalah:
Ø Perhitungan Volume Pekerjaan
Perhitungan volume pekerjaan dalam
pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis perlu
diperhatikan terhadap ketelitiannya terutama terhadap kondisi tanah tersebut seperti :
a. Volume Tanah
Dikenal ada 3 macam
jenis volume tanah yang berkaitan dengan pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis atau menggunakan alat
berat :
• Volume
dalam keadaan tanah asli dialam (bank measure volume)
• Volume
dalam keadaan tanah lepas (loose measure volume) tanah yang telah digali dari kondisi alamnya dan siap
diangkut.
• Volume
tanah yang telah dipadatkan (compaction measure volume),
yakni volume tanah yang telah mengalami perlakuan
pemadatan secara mekanis.
Ketiga
macam volume ini memiliki koefisien-koefisien tersendiri sesuai denganjenis
dari tanah tersebut, seperti pasir, tanah liat dan sebagainya sehingga didalam
menghitung volume tanah perlu dipahami apakah tanah tersebut temasuk dalam
kategori tanah dalam keadaan asli, lepas atau telah dipadatkan.
b.
Jenis Tanah
Pada
kenyataannya tanah memiliki banyak jenis, dimana setiap jenis tanah memiliki
nilai kembang dan susut (swelling dan shkrinkage) serta memiliki karakteristik
yang berlainan seperti tanah kohesif dan non kohesif. Setip jenis tanah ini
mempunyai cara tersendiri atau peralatan tersendiri untuk mengerjakannya.
Kelalaian
dalam menentukan kategori dan jenis tanah akan membawa konsekwensi terhadap
perhitungan dan menentukan peralatan yang akan dipergunakan, untuk memahami
lebih dalam kasus ini akan dibahas secara tersendiri.
Ø Spesifikasi Pekerjaan
Yang
perlu diperhatikan terhadap spesifikasi pekerjaan adalah :
• Jenis pekerjaan :
Galian, Timbunan, Land Clearing, Stipping atau Pemadatan, jenis pekerjaan ini baru jelas.
• Hasil pekerjaan,
terutama yang menyangkut hasil akhir dari pekerjaan, seperti kemiringan,
tingkat kepadatan, tinggi timbunan, kadalaman galian, jarak angkut atau jarak pemindahan tanah dan sebagainya,
Pemilihan
Jenis Peralatan atau Alat Yang dipergunakan, meliputi :
•
Jenis dan type alat
•
Kapasitas alat
•
Kemampuan alat
•
Suku cadag alat.
Pemilihan
alat-alat yang akan digunaan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan
karkteristik lain keadaan tanah.
Ø Perencanaan Sumber Daya Manusia/SDM
(Man Power)
dalam
melakukan pekerjaan tanah dengan alat berat diperlukan perencanaan sumber daya
yang benar-benar baik dan mencapai sasaran. Apalagi bila mengingat lokasi
pekerjaan berada didaerah pedalaman atau jauh dari kota besar dimana untuk
mencari tenaga kerja terampil dan berpengalaman akan sulit dilakukan. Selain
itu perlu dipikirkan pula mekanisme pengawasan tenaga pendukung dalam upaya
memperlancar jalannya kegiatan pekerjaan.
Ø Mobilisasi Peralatan.
Pelaksanaan
mobilisasi peralatan perlu mendapat perhatian khusus, terutama bila aplikasi
pekerjaan berada ditempat yang jauh (di daerah pedalaman) seperti misalnya di
Sumatera, Kalimantan atau di Indonesia Bagian Timur. Pada lokasi tersebut
banyak fasilitas jalan dan jembatan yang kurang memadai, peralatan penunjang
seperti trailer pengangkut, ferry penyeberangan antar pulau yang belum tersedia
sehingga perlu direncanakan dan disiapkan dari awal.
Ø Perencanaan Metode Kerja.
Metode
kerja merupakan persyaratan utama yang perlu direncanakan secara matang hal ini
berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Perencanaan metode kerja
ini meliputi :
•
Organisasi pelaksanaan’
•
Prosedur operasi kerja
•
Prosedur perawatan peralatan
•
Prosedur keselamatan kerja
•
Prosedur pelaporan administrasi dan keuangan.
Metode
kerja ini harus disosialisasikan kepada semua pihak yang terlibat, agar semua
aparat atau petugas mengetahui wewenang, hak dan tanggung jawab nasing-masing.
Ø Sarana Pendukung di Lapangan.
Sarana
pendukung di lapangan merupakan sarana yang cukup strategis pada pekerjaan
pemindahan tanah yang menggunakan alat berat, sehingga perlu perencanaan secara
matang terhadap :
•
System perawatan alat-alat berat
•
System logistic peralatan (spare part, bahan bakar maupun konsumsi pekerja.
•
System komunikasi dan informasi kerja.
Ketujuh
butir diatas hendaknya direncanakan dan dipikirkan secara matang dan
terperinci. Kesalahan dalam menentukan salah satu perencanaan berarti akan
terjadi pemborosan. Sebagai contoh operator alat-alat berat yang digunakan ,
bila ternyata operator mempunyai kemampuan yang rendah, (ketrampilan kurang,
disiplin rendah dan malas) mungkin pelaksanaan pekerjaan akan berjalan lambat.
Hal ini akan berakibat sasaran proyek akan mustahil dapat tercapai dengan baik.
Ø Kepemilikan Alat
Dalam
manajemen alat-alat berat perlu dipikirkan bagaimana kepemilikan alat tersebut
diperoleh. Karena kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu perusahaan
baik dengan cara menyewa atau membeli, penjelasan tentang kepemilikan alat akan
dibahas dalam bab tersendiri.
Ø Kemampuan Kerja Alat
Kemampuan
kerja alat adalah kemampuan dalam melakukan kegiatan, mengeruk, menggusur,
mengangkut, atau memindahkan tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang diukur
dengan satu satuan waktu (M3/jam).
Dalam
menetukan kemampuan kerja alat perlu dibedakan penegertian antara :
a. Kapasitas Kerja
Alat,
Kapasitas
kerja alat adalah kemampuan alat dalam melakukan pekerjaan seperti mengeruk,
menggusur, mengangkut dan memindahkan tanah dalam satu kali operasi atau satu
siklus, diukur dalam (M3/siklus).
b.
Produksi Kerja Alat
Produksi
kerja alat adalah kemampuan kerja alat dalam melakukan pekerjaan seperti
mengeruk, menggusur, memindahkan atau mengangkut tanah dari satu tempat
ketempat lain, diukur dalam 1 satu jam kerja (M3/jam).
Ø Perhitungan Biaya Operasi Alat.
Untuk
mendapatkan gambaran mengenai proses analisa biaya pekerjaan pemindahan tanah
secara mekanis perlu diperhatikan mengenai permasalahan-permasalahan yang ada.
Hal ini akan mempermudah adanya penegrtian terhadap factor-faktor yang ikut
menentukan dalam analisa biaya tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan
terlebih dahulu perhitungan terhadap tingkat produksi alat dan biaya
pengoperasian alat tersebut yang tergantung dari :
a.
Kemampuan Berproduksi.
Kemampuan
produksi alat berat tergantung dari kondisi lapangan dimana alat tersebut bekerja,
kondisi lapangan yang berat akan menghambat manuver alat tersebut sehingga akan
menurunkan tingkat produksinya.
Selain
hambatan hambatan seperti yang telah dijelaskan diatas, terdapat hambatan
lainnya seperti :
•
Pengaruh ketinggian
•
Pengaruh temperature
•
Pengaruh tekanan udara
•
Leadaan tanah yang akan dikerjakan
•
Percepatan alat.
Selain
hambatan dan kodisi lapangan, kondisi alat beratpun mungkin akan menjadi
hambatan, misalnya alat tersebut baru atau bekas dan juga mengenai metode
pelaksanaan kerja yang dilakukan.
b.
Biaya Pengoperasian Alat Berat,
Biaya
pengopersian alat berat tergantung dari biaya kepemilikan alat dan ini
dipengaruhi oleh :
• Factor harga alat, umur alat (life
time), bunga, modal, assuransi dan nilai sisa pakai atau depresiasi.
• Biaya operasi yang dipengaruhi oleh
penggunaan bahan baker, pelumas, perbaikan,
suku cadang dan biaya operator.
•
Biaya mobilisasi alat.
Perhitungan
produksi alat berat sangat mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya, sehingga
dituntut pemahaman dalam perhitungan yang benar-benar teliti. Sehingga
kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa peralatan akan berdaya guna atau
berhasil guna tinggi, bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi
dengan biaya serendah mungkin.
Untuk
mencapai sasaran tersebut maka diperlukan tahapan kerja yang disusun secara
cermat dan saling berkaitan, hal ini untuk menghindari terjadinya persoalan
atau masalah yang menjurus pada pemanfaatan dana yang tidak bermanfaat atau
tidak mencapai sasaran
2.
Faktor keterkaitan Alat,Waktu,dan
mutu adalah:
·
Alat
Merupakan
fasilitas yang utama dalam pekerjaan sebuah proyek baik yang besar maupun
kecil, keterkaitatan alat yang di gunakan dalam proses pembangunan proyek jalan
yaitu
-
Excavator
-
Bulldozer
-
Tande roller
-
Asphalt finisher
·
Waktu
Adalah
yang di perlukan untuk membangun sebuah proyek jalan di perlukan jangka waktu
yang panjang sehingga proyek jalan tersebut dapat selesai tepat waktu
·
Mutu
Adalah
suatu peninjauan terakhir bagi sebuah proyek yang telah selesai dan dapat di
pergunakan dalam jangka waktu yang telah
di rencanakn atau lebih..
3.
10,75 ton
4.
Di ketahui :
·
Kapasitas Bucket : 0.90
·
Faktor efisiensi Alat : 0.84
·
Cycle Time : 1.50 m3
·
Kapasitas munjung :10.32
·
Factor bucket :0.90
·
Efisiensi alat :0.84
·
Cycle time :1.50
·
Jenis :
wheel loader caterpillar 992 C
Di
Tanya :
1. Hitunglah
produksi Wheel Loader perjam
2. Tentukan
jumlah wheel loader yang di perlukan untuk menyelesaikan 1 m3
Jawab:
a. Produksi
Wheel Loader perjam:
Rumus
:
Jenis :
b.
jumlah
loader
waktu muat n x cms
n = 4
= 4 x 1.50 = 2
Perkiraan jumlah wheel
loader yang di butuhkan
Jika efisiensi kerja
alat kerja loader sama dengan 0.83, maka jumlah dump truck yang di perlukan
adalah
M’ = M x 0.84 = 4.70 x
0.84 = 3.94 di bulatkan 4 unit.
5.
Penyelesaian:
Dik:
e = 1, 2
e’ = 0, 7
v = 2500 m³
Dit:
Δv = …..?
Jawab:
V1 =v2
V2
= (e-e’) x V
= (1, 2- 0, 7) x 2500
= 1250 m³
Δv
= V-V1
=2500-1250
=1250 m³
terima kasih atas sharingnya
BalasHapusReferensinya cukup bagus,, tp untuk prtanyaan dan jwabannya d kasih jelas lg,,
BalasHapus